Shalat merupakan tiang dari sebuah agama, yaitu agama Islam. Shalat termasuk dalam rukun Islam yang kedua, shalat merupakan perintah wajib yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat muslim di dunia. Shalat wajib dilaksanakan oleh seseorang yang sudah baligh, jika seorang sudah baligh tidak melaksanakan shalat, dosa yang akan diperoleh. Akan tetapi jika perintah shalat kita laksanakan, maka kita akan mendapatkan pahala yang berlimpah. Maka dari itu bunda jika kita memiliki anak yang masih balita, sedini mungkin kita harus mulai mengajarkan shalat, agar kelak mereka mengerti tentang agama yang menjadi keyakinannya, agar dia mengerti pedoman hidup, dan kelak tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik.
Mengajarkan serta mendidik anak untuk melaksanakan shalat merupakan kewajiban orangtua. Mengajarkan anak untuk shalat bukanlah hal yang mudah, memerlukan proses yang panjang. Jika orangtua lalai akan perintah itu maka nanti akan diminta pertanggungjawabannya kelak di kehidupan mendatang. Dalam hal ini bapak sebagai pemimpin keluarga harus bertanggungjawab atas pendidikan anak-anaknya, terlebih dalam hal pendidikan agama. Ini ada beberapa tips untuk mengajarkan shalat anak kita:
Berikanlah sebuah contoh - Jika orangtua melakukan shalat, pasti anak akan ikut melakukan shalat atau meniru. Karena anak akan cepat menangkap, cepat meniru sesuatu menurut apa yang dilihatnya. Umur 3-7 tahun adalah masa dimana daya tangkap anak sangat tinggi, maka dari itu di usia emas anak ini, berikanlah contoh bahwa orangtua melalukan shalat. Menyaksikan kedua orang tua melakukan shalat lima waktu setiap hari sejak dini, membuat anak terpicu untuk meniru. Jika kita hanya memberitahu tanpa memberikan contoh, hal ini akan sulit dipahami dan membutuhkan waktu yang lama, bahkan akan mudah dilupakan. Akan berbeda jika apa yang dilihat dan dialami anak secara langsung. Sebagai orangtua kita memang harus dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita.
Ajarkan pula, jika mendengar suara adzan harus segera melaksanakan shalat, tinggalkan pekerjaan lainnya untuk pergi melakukan shalat. Sebagian orang tua menganggap bahwa tidak mengapa membiarkan anak melakukan kesalahan dalam setiap pemenuhan syarat dan rukun dalam ibadah shalat. Orangtua disini harus benar-benar serius dalam mengajarkan pendidikan shalat pada anak. Agar anak benar-benar mengerti dan paham shalat menurut ajaran agamanya.
Memberi pukulan
Tahap yang selanjutnya adalah memberi pukulan kepada anak yang enggan melaksanakan shalat. Setelah orang tua mengajari anak tata cara shalat secara bertahap dan mengajaknya melaksanakan shalat, maka orang tua juga harus memerintahkan anaknya saat usia 7 tahun dengan memberi motivasi dan ajakan yang baik agar anak terbiasa shalat. Kemudian saat anak usia sepuluh tahun, maka ia diperintahkan dengan perintah yang bersifat wajib, agar anak mau mengerjakan shalat.
Jika anak enggan atau tidak memenuhi seruan orang tua, maka orang tua boleh memberikan pukulan mendidik yang bisa membuat mereka jera dan tidak menyakiti. Perlu diperhatikan di sini, memukul adalah cara terakhir untuk mendidik anak. Maksudnya, sebelum memukul harus menempuh cara-cara lainnya terlebih dahulu, seperti menasihati, kemudian memperingatkan dengan keras, memberi ancaman hukuman jika memang anak termasuk orang yang jera hanya dengan ancaman. Jika ketiga cara ini tidak mempan, barulah ia memukul anaknya.
Tentunya, saat memukul harus memerhatikan beberapa hal, tidak boleh memukul lebih dari 10 kali, karena tujuan memukul adalah mendidik bukan menyakiti. Kemudian tidak memukul wajah, karena di wajah terdapat mata, hidung, mulut, lisan, dan bagian-bagian vital lainnaya seperti kemaluan, perut, dan lainnya. Kemudian tidak boleh memukul dalam keadaan emosi dan penuh amarah.
Demikian tadi bunda beberapa tips untuk mengajarkan shalat anak sejak kecil. Tentunya kita sebagai orangtua tidak ada yang menginginkan anak-anak kita terjerumus dan terperosok di jalan yang tidak benar. Dan salah satu cara membentengi diri dari hal tersebut adalah dengan menjalankan dan mendirikan shalat. Perintah shalat merupakan hal terpenting dalam aspek spiritual dalam kehidupan anak. Karena membiasakan serta mendidik mengajarkan anak shalat sedari kecil, akan banyak memberikan manfaat untuk kehidupan remaja serta dewasanya kelak. Semoga nantinya dengan mendidik mengajarkan anak shalat sejak dini maka kita sudah menjalankan salah satu kewajiban kita sebagai orang tua, karena sebagai orang tua kita juga akan dimintai pertanggungjawaban dalam berbagi hal termasuk juga dalam hal yang satu ini.
Mengajarkan serta mendidik anak untuk melaksanakan shalat merupakan kewajiban orangtua. Mengajarkan anak untuk shalat bukanlah hal yang mudah, memerlukan proses yang panjang. Jika orangtua lalai akan perintah itu maka nanti akan diminta pertanggungjawabannya kelak di kehidupan mendatang. Dalam hal ini bapak sebagai pemimpin keluarga harus bertanggungjawab atas pendidikan anak-anaknya, terlebih dalam hal pendidikan agama. Ini ada beberapa tips untuk mengajarkan shalat anak kita:
Mengajarkan & Membiasakan Anak Shalat
Mengajari anak untuk mengerjakan shalat ada beberapa tahap yang harus dijalankan. Yang pertama adalah proses mengajarkan dan membiasakan anak shalat. Tahap mengajarkan dan membiasakan anak untuk shalat ini dapat dilakukan ketika anak sudah dapat diajak untuk berkomunikasi, sekitar umur 3-7 tahun. Dengan anak sudah diajarkan dan terbiasa dengan shalat maka kelak ketika dia berumur 7 tahun dia sudah paham akan perintah shalat.Memberikan Contoh Pada Anak
Saat anak berusia 7 tahun merupakan saat yang tepat untuk mengajarkan anak untuk shalat, karena pada usia ini anak mulai bergaul dan pengetahunnya semakin meluas, maka dari itu harus diimbangi dengan pengetahuan agama yang baik, agar anak tidak masuk dalam pergaulan yang tidak baik. Masa dimana anak cepat menangkap berbagai macam ketrampilan, jika diajarkan shalat saat usia 7 tahun, kelak ia akan selalu melaksanakan shalat saat ia menjadi dewasa.Berikanlah sebuah contoh - Jika orangtua melakukan shalat, pasti anak akan ikut melakukan shalat atau meniru. Karena anak akan cepat menangkap, cepat meniru sesuatu menurut apa yang dilihatnya. Umur 3-7 tahun adalah masa dimana daya tangkap anak sangat tinggi, maka dari itu di usia emas anak ini, berikanlah contoh bahwa orangtua melalukan shalat. Menyaksikan kedua orang tua melakukan shalat lima waktu setiap hari sejak dini, membuat anak terpicu untuk meniru. Jika kita hanya memberitahu tanpa memberikan contoh, hal ini akan sulit dipahami dan membutuhkan waktu yang lama, bahkan akan mudah dilupakan. Akan berbeda jika apa yang dilihat dan dialami anak secara langsung. Sebagai orangtua kita memang harus dapat menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita.
Memberi Pemahaman Pada Anak Mengenai Tata Cara Shalat
Tahap selanjutnya adalah memerintahkan anak untuk shalat ketika ia sudah menginjak usia 7 tahun. Tahap memberi perintah ini harus diikuti dengan memberi pengertian, penjelasan, dan pemahaman mengenai rukun-rukun shalat dan syarat-syarat sah shalat. Ketika anak memasuki usia sekolah maka mulailah untuk mengajarkan tata cara shalat yang benar. Misalnya, mengajarkan tahap-tahap shalat, seperti berwudlu terlebih dahulu, gerakan-gerakan shalat, bacaan-bacaan dalam shalat, dan lain sebagainya.Ajarkan pula, jika mendengar suara adzan harus segera melaksanakan shalat, tinggalkan pekerjaan lainnya untuk pergi melakukan shalat. Sebagian orang tua menganggap bahwa tidak mengapa membiarkan anak melakukan kesalahan dalam setiap pemenuhan syarat dan rukun dalam ibadah shalat. Orangtua disini harus benar-benar serius dalam mengajarkan pendidikan shalat pada anak. Agar anak benar-benar mengerti dan paham shalat menurut ajaran agamanya.
Memberi pukulan
Tahap yang selanjutnya adalah memberi pukulan kepada anak yang enggan melaksanakan shalat. Setelah orang tua mengajari anak tata cara shalat secara bertahap dan mengajaknya melaksanakan shalat, maka orang tua juga harus memerintahkan anaknya saat usia 7 tahun dengan memberi motivasi dan ajakan yang baik agar anak terbiasa shalat. Kemudian saat anak usia sepuluh tahun, maka ia diperintahkan dengan perintah yang bersifat wajib, agar anak mau mengerjakan shalat.
Jika anak enggan atau tidak memenuhi seruan orang tua, maka orang tua boleh memberikan pukulan mendidik yang bisa membuat mereka jera dan tidak menyakiti. Perlu diperhatikan di sini, memukul adalah cara terakhir untuk mendidik anak. Maksudnya, sebelum memukul harus menempuh cara-cara lainnya terlebih dahulu, seperti menasihati, kemudian memperingatkan dengan keras, memberi ancaman hukuman jika memang anak termasuk orang yang jera hanya dengan ancaman. Jika ketiga cara ini tidak mempan, barulah ia memukul anaknya.
Tentunya, saat memukul harus memerhatikan beberapa hal, tidak boleh memukul lebih dari 10 kali, karena tujuan memukul adalah mendidik bukan menyakiti. Kemudian tidak memukul wajah, karena di wajah terdapat mata, hidung, mulut, lisan, dan bagian-bagian vital lainnaya seperti kemaluan, perut, dan lainnya. Kemudian tidak boleh memukul dalam keadaan emosi dan penuh amarah.
Memberikan Sebuah Apresiasi Kepada Anak
Apresiasi yang dimaksud disini adalah berupa penghargaan, penghargaan dapat berupa pujian maupun hadiah. Setiap pencapaian anak dalam belajar shalat merupakan sebuah prestasi baginya. Sudah selayaknya kita sebagai orang tuanya memberikan penghargaan. Dengan adanya sebuah penghargaan, akan menumbuhkan sikap menghargai pada diri anak tersebut. Jika orang tua mampu menghargai prestasi anak dalam hal ibadah, maka sang anak pun akan menghargai ibadah itu. Orangtua bisa memberikan pujian, ucapan terima kasih, pelukan, ciuman, atau bahkan hadiah sebagai penghargaan karena anak sudah mengerjakan shalat.Demikian tadi bunda beberapa tips untuk mengajarkan shalat anak sejak kecil. Tentunya kita sebagai orangtua tidak ada yang menginginkan anak-anak kita terjerumus dan terperosok di jalan yang tidak benar. Dan salah satu cara membentengi diri dari hal tersebut adalah dengan menjalankan dan mendirikan shalat. Perintah shalat merupakan hal terpenting dalam aspek spiritual dalam kehidupan anak. Karena membiasakan serta mendidik mengajarkan anak shalat sedari kecil, akan banyak memberikan manfaat untuk kehidupan remaja serta dewasanya kelak. Semoga nantinya dengan mendidik mengajarkan anak shalat sejak dini maka kita sudah menjalankan salah satu kewajiban kita sebagai orang tua, karena sebagai orang tua kita juga akan dimintai pertanggungjawaban dalam berbagi hal termasuk juga dalam hal yang satu ini.