Konon vitamin C dalam segelas air jeruk yang diminum pada saat sarapan tidak hanya bisa menghentikan bersin, tapi juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, merawat mata, menumpas penyakit kanker, meningkatkan daya serap zat besi, mempertajam kesadaran Anda, bahkan dapat menghambat infeksi HIV. Itu kalau ia memang diminum secara teratur dalam jangka panjang.
Vitamin C atau asam askorbat yang terdapat dalam buah-buahan sudah digunakan manusia berabad-abad lamanya. Tetapi khasiatnya dalam menyembuhkan berbagai penyakit, baru dikenal luas oleh masyarakat setelah Linus Pauling (peraih hadiah Nobel) mengungkapkan pendapatnya yang kontroversial, bahwa dalam dosis tinggi, vitamin C dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari demam biasa sampai kanker. Bahkan AIDS, penyakit paling baru dalam peradaban modern pun berharap banyak pada keampuhan vitamin C.
Apabila di dalam butir darah putih kadarnya kurang dari 2 mg per deciliter, maka akan timbul gejala-gejala penyakit sariawan dan skorbut (luka pads gusi). Kekurangan vitamin C ini dapat terjadi jika selama 3 - 5 bulan orang mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung vitamin itu. Misalnya para pelaut dan tentara menunya terbatas berupa daging awetan dan kekurangan sayur dan buah segar.
Selain menimbulkan sariawan, kekurangan vitamin itu juga mengakibatkan luka yang ada tidak mudah sembuh, gigi mudah goyah dan terlepas, cepat lelah, otot melemah, menderita depresi dan perdarahan di bawah kulit sekitar mata dan gusi).
Kini kita sudah bisa dengan mudah memperoleh vitamin C, karena tersedia dimana-mana. Namun, akan lebih baik kalau vitamin itu diperoleh dari makanan Anda secara alamiah. Makanan sehari-hari yang mengandung vitamin C adalah tomat, cabai merah, bermacam-macam jeruk, sayur mayur, kol, susu, mentega, ikan, kentang, asparagus, arbei, strawberry dan hati. Vitamin C juga dapat dibuat dengan cara mengekstraksi buah cabai segar.
Sedangkan bagi Anda yang suka minum kopi atau teh misalnya, ternyata seperti nikotin dalam rokok juga menyedot persediaan vitamin C dalam tubuh. Karena itu, sebaiknya menghindari minum kopi, teh dan cola. Tapi untungnya ada juga teh yang mengandung vitamin C cukup. Misalnya teh dari mahkota bunga mawar, yang mengandung vitamin C 20 kali lipat daripada bush jeruk. Antibiotik tetrasiklin menurunkan kadar vitamin C dalam tubuh. Begitu pula obat anti kejang, anti artritis, obat tidur dan kontrasepsi yang dipakai secara oral.
Vitamin C dalam dosis tinggi juga meningkatkan kemampuan tubuh untuk mempertahankan kolesterol larut dalam peredaran darah, dan tidak mengendap pada dinding pembuluh darah, yang menimbulkan bahaya penyumbatan itu.
Kiat terbaru untuk menurunkan kolesterol adalah mengurangi konsumsi lemak jenuh, seperti yang terkandung dalam susu, keju atau daging berlemak, dan meningkatkan makan whole grain (biji-bijian utuh masih berkulit ari), sayuran dan buah-buahan. Vitamin C ternyata bisa menurunkan kadar lemak dalam darah.
Pauling bersama Ewan Carson (dokter berkebangsaan Scotlandia) melalui studi yang mereka lakukan untuk mendemonstrasikan kepada kalangan medis bahwa vitamin C dapat memperpanjang usia pasien kanker. Namun dikritik pakar lain karena adanya penemuan dari Mayo Clinic bahwa ditemukan dampak anti kanker dari vitamin C. Sedang pakar lain Earl Henson dari National Cancer Institute (AS) meyakinkan bahwa vitamin C bisa digunakan dalam pengobatan kanker, bukan anti-kanker, tetapi sebagai alat melawan efek racun dari pengobatan lain. Pendapat Henson itu didasarkan atas penelitian Heroshi Kan Simpo dari Fujita Heafth University, Jepang, yang menemukan bahwa vitamin C dapat menghambat kerusakan okidatif pada otot-otot jantung hewan percobaan akibat efek samping pemakaian obat anti-kanker adriamycin. Juga penelitian dari Stuart Markus dari MMC New York, yang menyatakan bahwa pasien-pasien yang menjalani pengobatan kanker dengan obat interleukin-2 menderita kekurangan vitamin C sampai tingkat tertentu yang bisa mengakibatkan penyakit kudis dan dapat menghambat pengobatan.
Vitamin C juga memerankan peranan penting yaitu mencegah aterosklerosis karena sifatnya sebagai anti-oksidan. Kita tahu bahwa oksidasi LDL (low density lipoprotein) akan mempercepat pembentukan luka-luka aterosklerosis. Jadi vitamin C merupakan pelindung terhadap proses-proses tubuh, termasuk melindungi LDL dari oksidasi. Kalau vitamin C yang ada dalam plasma habis, maka mulailah oksidasi LDL.
Namun karena berbagai penelitian tersebut dilakukan terhadap binatang, maka belum tentu hal seperti itu berhasil dalam tubuh manusia.
Terlepas dari adanya kontroversi seperti dijelaskan di atas, yang pasti vitamin C me-mang berkhasiat, tetapi tidak akan menyembuhkan atau mencegah segala macam pe-nyakit. la hanya merupakan zat makanan esensial saja yang diperlukan bagi tubuh agar berfungsi normal.
Tambahan lagi, kita memiliki sumber vitamin C yang besar di seluruh tanah air, dan percaya bahwa buah-buahan seperti jeruk, pepaya atau apel memberi rasa segar pada tubuh. Masyarakat pun percaya bahwa buah-buahan tersebut selain membawa kebugaran, juga membuat awet muda dan panjang umur. Jadi tidak ada ruginya makan banyak-banyak buah-buahan.
Penulis : Ahwan Suryana Kalpen
Vitamin C atau asam askorbat yang terdapat dalam buah-buahan sudah digunakan manusia berabad-abad lamanya. Tetapi khasiatnya dalam menyembuhkan berbagai penyakit, baru dikenal luas oleh masyarakat setelah Linus Pauling (peraih hadiah Nobel) mengungkapkan pendapatnya yang kontroversial, bahwa dalam dosis tinggi, vitamin C dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari demam biasa sampai kanker. Bahkan AIDS, penyakit paling baru dalam peradaban modern pun berharap banyak pada keampuhan vitamin C.
Jika Kekurangan Vitamin C
Kita harus tahu kapan tubuh kita kekurangan vitamin C. Jalan yang terbaik adalah memeriksakan tubuh kita ke laboratorium klinik. Bila serum kita kurang dari 0,3 mg per deciliter, itu merupakan pertanda rendah atau tidak cukupnya vitamin itu dalam tubuh.Apabila di dalam butir darah putih kadarnya kurang dari 2 mg per deciliter, maka akan timbul gejala-gejala penyakit sariawan dan skorbut (luka pads gusi). Kekurangan vitamin C ini dapat terjadi jika selama 3 - 5 bulan orang mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung vitamin itu. Misalnya para pelaut dan tentara menunya terbatas berupa daging awetan dan kekurangan sayur dan buah segar.
Selain menimbulkan sariawan, kekurangan vitamin itu juga mengakibatkan luka yang ada tidak mudah sembuh, gigi mudah goyah dan terlepas, cepat lelah, otot melemah, menderita depresi dan perdarahan di bawah kulit sekitar mata dan gusi).
Kini kita sudah bisa dengan mudah memperoleh vitamin C, karena tersedia dimana-mana. Namun, akan lebih baik kalau vitamin itu diperoleh dari makanan Anda secara alamiah. Makanan sehari-hari yang mengandung vitamin C adalah tomat, cabai merah, bermacam-macam jeruk, sayur mayur, kol, susu, mentega, ikan, kentang, asparagus, arbei, strawberry dan hati. Vitamin C juga dapat dibuat dengan cara mengekstraksi buah cabai segar.
Zat Yang Dapat Mengurangi Vitamin C
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup masing-masing, misalnya merokok, minum-minuman beralkohol dan kopi dan kebiasaan menggunakan obat-obatan tertentu. Para perokok misalnya, berdasarkan beberapa penelitian telah kehilangan 25% vitamin C dalam darahnya dibandingkan dengan orang yang bukan perokok. Keadaan lain seperti stres, infeksi, demam, kehamilan, aktivitas olahraga dan usia lanjut turut meningkatkan kebutuhan akan vitamin C.Sedangkan bagi Anda yang suka minum kopi atau teh misalnya, ternyata seperti nikotin dalam rokok juga menyedot persediaan vitamin C dalam tubuh. Karena itu, sebaiknya menghindari minum kopi, teh dan cola. Tapi untungnya ada juga teh yang mengandung vitamin C cukup. Misalnya teh dari mahkota bunga mawar, yang mengandung vitamin C 20 kali lipat daripada bush jeruk. Antibiotik tetrasiklin menurunkan kadar vitamin C dalam tubuh. Begitu pula obat anti kejang, anti artritis, obat tidur dan kontrasepsi yang dipakai secara oral.
Manfaat Vitamin C Untuk Mengurangi Kolesterol
Sejumlah peneliti dari AS, Inggris, Cekoslowakia, Afrika Selatan dan India menunjukkan, bahwa vitamin C dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Tetapi bagaimana kerjanya, sampai kini belum jelas, meskipun banyak pakar yakin bahwa itu vitamin C membantu ginjal meningkatkan kemampuannya mengubah kolesterol yang berlebihan menjadi empedu.Vitamin C dalam dosis tinggi juga meningkatkan kemampuan tubuh untuk mempertahankan kolesterol larut dalam peredaran darah, dan tidak mengendap pada dinding pembuluh darah, yang menimbulkan bahaya penyumbatan itu.
Kiat terbaru untuk menurunkan kolesterol adalah mengurangi konsumsi lemak jenuh, seperti yang terkandung dalam susu, keju atau daging berlemak, dan meningkatkan makan whole grain (biji-bijian utuh masih berkulit ari), sayuran dan buah-buahan. Vitamin C ternyata bisa menurunkan kadar lemak dalam darah.
Perpanjang Penderita Kanker
Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang baik yang mampu mengurangi aktivitas zat-zat perusak tersebut sebelum dapat mengoksidasi. Dan karena tubuh manusia tidak mampu memproduksi vitamin C sendiri seperti pada tumbuhan atau hewan, maka kebutuhan itu disuplai dari luar. Linus Pauling merekomendasikan konsumsi vitamin C dalam dosis tinggi yaitu 18 g vitamin C per hari (300 kali kebutuhan harian yang direkomendasikan sebelumnya), meskipun dia tidak memberikan data keuntungan terapi vitamin C yang bisa meyakinkan ilmuwan lain.Pauling bersama Ewan Carson (dokter berkebangsaan Scotlandia) melalui studi yang mereka lakukan untuk mendemonstrasikan kepada kalangan medis bahwa vitamin C dapat memperpanjang usia pasien kanker. Namun dikritik pakar lain karena adanya penemuan dari Mayo Clinic bahwa ditemukan dampak anti kanker dari vitamin C. Sedang pakar lain Earl Henson dari National Cancer Institute (AS) meyakinkan bahwa vitamin C bisa digunakan dalam pengobatan kanker, bukan anti-kanker, tetapi sebagai alat melawan efek racun dari pengobatan lain. Pendapat Henson itu didasarkan atas penelitian Heroshi Kan Simpo dari Fujita Heafth University, Jepang, yang menemukan bahwa vitamin C dapat menghambat kerusakan okidatif pada otot-otot jantung hewan percobaan akibat efek samping pemakaian obat anti-kanker adriamycin. Juga penelitian dari Stuart Markus dari MMC New York, yang menyatakan bahwa pasien-pasien yang menjalani pengobatan kanker dengan obat interleukin-2 menderita kekurangan vitamin C sampai tingkat tertentu yang bisa mengakibatkan penyakit kudis dan dapat menghambat pengobatan.
Vitamin C juga memerankan peranan penting yaitu mencegah aterosklerosis karena sifatnya sebagai anti-oksidan. Kita tahu bahwa oksidasi LDL (low density lipoprotein) akan mempercepat pembentukan luka-luka aterosklerosis. Jadi vitamin C merupakan pelindung terhadap proses-proses tubuh, termasuk melindungi LDL dari oksidasi. Kalau vitamin C yang ada dalam plasma habis, maka mulailah oksidasi LDL.
Namun karena berbagai penelitian tersebut dilakukan terhadap binatang, maka belum tentu hal seperti itu berhasil dalam tubuh manusia.
Terlepas dari adanya kontroversi seperti dijelaskan di atas, yang pasti vitamin C me-mang berkhasiat, tetapi tidak akan menyembuhkan atau mencegah segala macam pe-nyakit. la hanya merupakan zat makanan esensial saja yang diperlukan bagi tubuh agar berfungsi normal.
Tambahan lagi, kita memiliki sumber vitamin C yang besar di seluruh tanah air, dan percaya bahwa buah-buahan seperti jeruk, pepaya atau apel memberi rasa segar pada tubuh. Masyarakat pun percaya bahwa buah-buahan tersebut selain membawa kebugaran, juga membuat awet muda dan panjang umur. Jadi tidak ada ruginya makan banyak-banyak buah-buahan.
Penulis : Ahwan Suryana Kalpen