Asap sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh setiap orang, terlebih lagi pada anak-anak kecil. Sebab asap yang memiliki kandungan beberapa polutan tersebut amat mudah masuk ke dalam saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit. Asap sangat mudah mempengaruhi tumbuh dan kembang anak.
Asap yang beredar, seperti asap rokok, asap kendaraan mobil beroda empat ataupun kendaraan motor beroda dua, serta kabut asap yang belakangan ini sedang terjadi di beberapa wilayah Indonesia yang meliputi Riau, Batam, dan sebagainya sangatlah berbahaya. Maka dari itu, anak-anaklah yang harus benar-benar kita perhatikan karena berisiko tinggi akan mendapatkan dampak negative dari asap tersebut.
Sudah banyak pakar-pakar kesehatan, terutama yang merupakan dokter spesialis paru-paru menyatakan bahwa berat atau ringannya efek kabut asap bagi kesehatan tubuh manusia terdiri atas tiga faktor utama, yaitu faktor lingkungan, hasil pembakaran, dan dari individu. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah berdasarkan arah angina dan cuaca dalam keseharian. Sedangkan dampak negatifnya akan semakin parah menyerang seorang individu yang memang sudah memiliki riwayat penyakit paru-paru seperti asma dan gangguan pernapasan lainnya.
Asap berpotensi besar dapat membuat penyakit tersebut menjadi kambuh, bahkan berkembang menjadi lebih parah. Akan tetapi, di samping orang yang memang sudah terserang penyakit paru, seseorang yang tidak memiliki sistem imun serta daya tahan tubuh yang kuat juga sangat berisiko besar, seperti anak-anak dan orang tua yang sudah lanjut usia. Anak-anak yang setiap harinya harus menghirup udara yang tidak sehat itu jelas saja rentan terkena penyakit gangguan pernapasan, terlebih lagi mereka yang masih berada di bawah usia 5 tahun dan bisa dikatakan saluran pernapasannya belum berkembang dengan sempurna seperti orang dewasa pada umumnya.
Kita harus mengetahui bahwa saluran atau pipa pernapasan anak-anak memiliki diameter yang lebih kecil jika dibandingkan dengan orang dewasa. Apabila terdapat rangsangan dari luar, seperti asap yang terus menerus terhirup, maka bisa membuat pembengkakan di saluran tersebut. Hal itu mengakibatkan saluran mukosa jadi membengkak sementara pipanya mengecil.
Anak-anak yang menghirup asap tersebut setiap hari bisa menjadi sesak bernapas, dan juga bisa mengeluarkan lendir. Sebab, pembengkakan yang terjadi pada saluran napas anak itu dapat memudahkan penyumbatan sehingga si anak tidak dapat bernapas secara leluasa. Selain itu, infeksi pada pipa pernapasan itu juga akan membawa kuman-kuman dari udara yang tidak sehat sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit radang paru atau yang biasa disebut juga dengan pneumonia pada istilah kedokteran.
Asap memang sangat berbahaya dan dapat mempengaruhi kondisi anak-anak, seperti mengurangi peran paru-paru, penyumbatan saluran pernapasan, menimbulkan penyakit asma, dan lain sebagainya. Untuk itu, sebisa mungkin cegahlah si buah hati menghirup udara tidak sehat seperti asap tersebut agar tidak berpengaruh pada tumbuh dan kembangnya kelak.
Asap yang beredar, seperti asap rokok, asap kendaraan mobil beroda empat ataupun kendaraan motor beroda dua, serta kabut asap yang belakangan ini sedang terjadi di beberapa wilayah Indonesia yang meliputi Riau, Batam, dan sebagainya sangatlah berbahaya. Maka dari itu, anak-anaklah yang harus benar-benar kita perhatikan karena berisiko tinggi akan mendapatkan dampak negative dari asap tersebut.
Sudah banyak pakar-pakar kesehatan, terutama yang merupakan dokter spesialis paru-paru menyatakan bahwa berat atau ringannya efek kabut asap bagi kesehatan tubuh manusia terdiri atas tiga faktor utama, yaitu faktor lingkungan, hasil pembakaran, dan dari individu. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah berdasarkan arah angina dan cuaca dalam keseharian. Sedangkan dampak negatifnya akan semakin parah menyerang seorang individu yang memang sudah memiliki riwayat penyakit paru-paru seperti asma dan gangguan pernapasan lainnya.
Asap berpotensi besar dapat membuat penyakit tersebut menjadi kambuh, bahkan berkembang menjadi lebih parah. Akan tetapi, di samping orang yang memang sudah terserang penyakit paru, seseorang yang tidak memiliki sistem imun serta daya tahan tubuh yang kuat juga sangat berisiko besar, seperti anak-anak dan orang tua yang sudah lanjut usia. Anak-anak yang setiap harinya harus menghirup udara yang tidak sehat itu jelas saja rentan terkena penyakit gangguan pernapasan, terlebih lagi mereka yang masih berada di bawah usia 5 tahun dan bisa dikatakan saluran pernapasannya belum berkembang dengan sempurna seperti orang dewasa pada umumnya.
Kita harus mengetahui bahwa saluran atau pipa pernapasan anak-anak memiliki diameter yang lebih kecil jika dibandingkan dengan orang dewasa. Apabila terdapat rangsangan dari luar, seperti asap yang terus menerus terhirup, maka bisa membuat pembengkakan di saluran tersebut. Hal itu mengakibatkan saluran mukosa jadi membengkak sementara pipanya mengecil.
Anak-anak yang menghirup asap tersebut setiap hari bisa menjadi sesak bernapas, dan juga bisa mengeluarkan lendir. Sebab, pembengkakan yang terjadi pada saluran napas anak itu dapat memudahkan penyumbatan sehingga si anak tidak dapat bernapas secara leluasa. Selain itu, infeksi pada pipa pernapasan itu juga akan membawa kuman-kuman dari udara yang tidak sehat sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit radang paru atau yang biasa disebut juga dengan pneumonia pada istilah kedokteran.
Asap memang sangat berbahaya dan dapat mempengaruhi kondisi anak-anak, seperti mengurangi peran paru-paru, penyumbatan saluran pernapasan, menimbulkan penyakit asma, dan lain sebagainya. Untuk itu, sebisa mungkin cegahlah si buah hati menghirup udara tidak sehat seperti asap tersebut agar tidak berpengaruh pada tumbuh dan kembangnya kelak.