Diseputar kita terdapat berbagai mitos tentang perawatan bayi yang dipengaruhi budaya setempat. Mitos-mitos tersebut semakin berkembang dan terus dipertahankan oleh masyarakat.
Beberapa diantaranya memang ada yang salah, namun ada juga yang terbukti kebenarannya secara ilmiah. Sebagai contohnya pemakaian bawang putih yang dicampur dengan minyak untuk menurunkan panas. Hal ini memang benar secara ilmiah, karena bawang putih adalah tumbuhan yang mengeluarkan minyak yang mudah menguap dan menyerap panas.
Mitos-mitos Perawatan Bayi yang tidak benar:
Pemakaian Gurita Agar Bayi Tidak Kembung
Jika bayi menggunakan gurita, ruang untuk pertumbuhan organ-organnya menjadi terhambat. Sebaiknya jika tetap ingin memakaikan gurita, ikatan bagian atasnya dilonggarkan. Sehingga jantung dan paru-parunya masih bisa berkembang. Bila pemakaian gurita dimaksudkan untuk mencegah pusar bayi agar tidak bodong, maka pakaikan gurita hanya diseputar pusar dengan ikatan yang longgar. Jangan sampai dada dan perutnya tercekik.
Tidak Boleh Memotong Kuku Bayi Sebelum 40 Hari
Mitos itu timbul karena adanya kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan atau kaki bayi saat menggunting kukunya. Padahal jika kuku bayi tidak dipotong, kuku yang panjang itu berisiko melukai wajahnya. Lebih bahaya lagi jika sampai melukai kornea matanya. Jadi sebaiknya guntinglah kuku si kecil menggunakan gunting kuku khusus untuk bayi.
Tangan Dan Kaki Bayi Harus Selalu Ditutup Dengan Sarung Tangan atau Kaki
Memakaikan sarung tangan atau kaki pada saat udara dingin atau menhindarkan bayi terluka saat ditinggalkan, namun pemakaian yang terus menerus justru akan mengurangi indera perasanya. Jadi pakaikan seperlunya saja.
Dibedong Agar Kaki Tidak Pengkor
Pemakaian bedong tidak ada kaitannya dengan meluruskan kaki bayi. Semua bayi yang baru lahir memiliki kaki bengkok, karena di dalam perut tidak ada cukup ruangan untuk meluruskan kakinya. Sebaiknya bayi dibedong saat sesudah dia dimandikan atau ketika cuaca dingin. Jangan membedongnya terlalu ketat, karena bedong bisa mengganggu peredaran darah bayi terganggu akibat kerja jantung memompa darah menjadi lebih berat. Bila dibiarkan, lama-lama bayi bisa menderita sakit disekitar paru-paru atau jalan nafas. Perkembangan motoriknya pun terganggu akibat tangan dan kakinya tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak.
Kita harus lebih bijaksana dalam menyikapi adanya mitos-mitos salah yang menjadi tradisi dan telah dipercaya secara turun temurun. Selain itu kita tidak selayaknya mengesampingkan perawatan terhadap buah hati kita, terutama perawatan gigi dan gusinya.
Penulis : Nia Erfania
Beberapa diantaranya memang ada yang salah, namun ada juga yang terbukti kebenarannya secara ilmiah. Sebagai contohnya pemakaian bawang putih yang dicampur dengan minyak untuk menurunkan panas. Hal ini memang benar secara ilmiah, karena bawang putih adalah tumbuhan yang mengeluarkan minyak yang mudah menguap dan menyerap panas.
Mitos-mitos Perawatan Bayi yang tidak benar:
Pemakaian Gurita Agar Bayi Tidak Kembung
Jika bayi menggunakan gurita, ruang untuk pertumbuhan organ-organnya menjadi terhambat. Sebaiknya jika tetap ingin memakaikan gurita, ikatan bagian atasnya dilonggarkan. Sehingga jantung dan paru-parunya masih bisa berkembang. Bila pemakaian gurita dimaksudkan untuk mencegah pusar bayi agar tidak bodong, maka pakaikan gurita hanya diseputar pusar dengan ikatan yang longgar. Jangan sampai dada dan perutnya tercekik.
Tidak Boleh Memotong Kuku Bayi Sebelum 40 Hari
Mitos itu timbul karena adanya kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan atau kaki bayi saat menggunting kukunya. Padahal jika kuku bayi tidak dipotong, kuku yang panjang itu berisiko melukai wajahnya. Lebih bahaya lagi jika sampai melukai kornea matanya. Jadi sebaiknya guntinglah kuku si kecil menggunakan gunting kuku khusus untuk bayi.
Tangan Dan Kaki Bayi Harus Selalu Ditutup Dengan Sarung Tangan atau Kaki
Memakaikan sarung tangan atau kaki pada saat udara dingin atau menhindarkan bayi terluka saat ditinggalkan, namun pemakaian yang terus menerus justru akan mengurangi indera perasanya. Jadi pakaikan seperlunya saja.
Dibedong Agar Kaki Tidak Pengkor
Pemakaian bedong tidak ada kaitannya dengan meluruskan kaki bayi. Semua bayi yang baru lahir memiliki kaki bengkok, karena di dalam perut tidak ada cukup ruangan untuk meluruskan kakinya. Sebaiknya bayi dibedong saat sesudah dia dimandikan atau ketika cuaca dingin. Jangan membedongnya terlalu ketat, karena bedong bisa mengganggu peredaran darah bayi terganggu akibat kerja jantung memompa darah menjadi lebih berat. Bila dibiarkan, lama-lama bayi bisa menderita sakit disekitar paru-paru atau jalan nafas. Perkembangan motoriknya pun terganggu akibat tangan dan kakinya tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak.
Kita harus lebih bijaksana dalam menyikapi adanya mitos-mitos salah yang menjadi tradisi dan telah dipercaya secara turun temurun. Selain itu kita tidak selayaknya mengesampingkan perawatan terhadap buah hati kita, terutama perawatan gigi dan gusinya.
Penulis : Nia Erfania