Ketika anak terlahir ke dunia merupakan anugerah terindah bagi kedua orang tuanya. Dengan hadirnya sang buah hati akan menambah kegembiraan dalam rumah tangga, serta rumah akan terasa ramai karena tangisannya, ocehannya Setiap detik tumbuh kembangnya adalah sebuah kejutan dan kebahagiaan, akan tetapi jika anak sudah menginjak usia 6-9 bulan, dimana masa itu merupakan masa dimana anak belajar untuk makan. Dalam masa itu memerlukan pelatihan dan pembinaan, baik untuk ibu dan anak. Dapat dikatakan usia 6 – 9 bulan merupakan periode kritis dalam pembinaan keterampilan makan. Jangan menyepelekan anak yang mengalami kesulitan makan, karena kesehatan, dan tumbuh-kembangnya dapat terganggu bila masalah ini dianggap biasa.
Setiap orang tua akan bingung jika si kecil rewel dan susah makan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi sulitnya makan pada anak, selain selera makan, umur dan jenis kelamin, emosi, kondisi kesehatan, dan lain sebagainya. Timbul kecemasan, ketakutan orangtua akan tidak terpenuhinya kecukupan energi maupun nutrisi untuk tumbuh kembang anaknya. Banyak sekali cara agar anak kita memiliki nafsu makan, antara lain:
bisa menimbulkan trauma pada anak. Selain itu hal yang perlu Ibu cermati bahwa, anak yang sehat tidak berarti gemuk, melainkan si kecil sudah terpenuhi gizi dan nutrisinya agar tetap sehat, cerdas dan bertumbuh sesuai dengan tumbuh kembangnya.
Selamat Mencoba
Penulis : Nia Erfania
Setiap orang tua akan bingung jika si kecil rewel dan susah makan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi sulitnya makan pada anak, selain selera makan, umur dan jenis kelamin, emosi, kondisi kesehatan, dan lain sebagainya. Timbul kecemasan, ketakutan orangtua akan tidak terpenuhinya kecukupan energi maupun nutrisi untuk tumbuh kembang anaknya. Banyak sekali cara agar anak kita memiliki nafsu makan, antara lain:
- Sajikan makanan anak sesuai dengan umur dan perkembangannya, dengan porsi yang secukupnya dan tidak berlebihan.
- Menyiasati menu makan anak secara variatif. Tidak perlu dengan bahan yang mahal. Contoh mengolah telur, Ibu dapat mengkreasai berbagai masakan, telur bisa dimasak orak-arik dengan menambahkan parutan wortel, bisa juga dikukus dengan menambahkan sedikit daging yang sudah dicincang halus.
- Penyajiaan makanan dengan bentuk-bentuk lucu, seperti bentuk huruf, atau binatang, agar anak tertarik untuk mencobanya.
- Ciptakan suasana yang menyenangkan dan buatlah acara makan menjadi saat yang menggembirakan buat anak.
- Biarkan anak makan sendiri sehingga anak merasa mampu, dipercaya oleh orangtua, semakin mandiri dan kemampuan motoriknya juga akan terlatih dan berkembang baik.
- Berikan gizi yang cukup untuk si kecil
- Jangan membiasakan anak mengkonsumsi makanan yang manis atau kudapan berbentuk snack, tetapi tanamkan kebiasaan mengkonsumsi camilan buah yang mempunyai banyak vitamin dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh si kecil.
- Jangan membiasakan memberi makanan dengan bumbu MSG yang dapat menyebabkan ketergantungan anak terhadap MSG, karena makanan terasa hambar atau kurang enak tanpa MSG. Selain itu, makanan yang mengandung MSG tidak baik untuk kesehatan dan perkembangan si kecil.
- Berikan suplemen alami untuk anak yang mempunyai nutrisi lengkap, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mencerdaskan otak, dan sekaligus merangsang nafsu makan si kecil.
bisa menimbulkan trauma pada anak. Selain itu hal yang perlu Ibu cermati bahwa, anak yang sehat tidak berarti gemuk, melainkan si kecil sudah terpenuhi gizi dan nutrisinya agar tetap sehat, cerdas dan bertumbuh sesuai dengan tumbuh kembangnya.
Selamat Mencoba
Penulis : Nia Erfania