Virus pada system operasi khususnya windows memang tidak akan ada habisnya, kalaupun menggunakan anti virus juga harus rajin-rajin untuk update karena sang virus juga melakukan update untuk menghindari anti virus terbaru.
Kenapa virus kebanyakan menyerang system operasi Windows, lain halnya dengan system operasi Linux dan Apple, padahal system operasi linux itu free, Itu karena Windows lebih banyak penggunanya, di sisi lain system keamanan linux juga jauh lebih baik dari pada Windows, kalaupun ingin menyerang linux, pembuat virus harus tau hak akses masing-masing user.
Kembali lagi ke topik, saya rasa melindungi komputer dengan anti virus itu kurang maksimal jika kita tidak tahu cara kerja virus dan anti virus itu sendiri, untuk itu kita juga harus andil dalam memerangi virus tersebut. Kalaupun sudah terbiasa mungkin anti virus tidak akan diperlukan lagi, untuk itu coba ikuti tips mengatasi anti virus tanpa anti virus dengan mengenal cara kerja virus itu sendiri.
Tips Cara mengatasi Anti Virus Tanpa Anti Virus:
1. Menggunakan Deep Freeze
Sebelum Anda ingin berperang dengan virus dengan tangan kosong "tanpa anti virus", setelah menginstal windows, gunakanlah software Deep Freeze, software ini berfungsi untuk membekukan drive atau system, jadi jika deep freeze ini aktif, segala bentuk file yang dihapus, diedit -atau masuk dalam system akan dikembali seperti semula, setelah komputer di restat, dengan begitu ketika virus mulai mempengaruhi kinerja komputer, Anda tinggal melakukan restat saja.
Sebelum Anda menggunakan software Deep Freeze, pelajari dulu cara kerjanya dengan benar, jangan sekali-kali menaruh file kerja Anda pada drive yang terpasang Deep Freeze, seperti di My Document, sebelum memasang Deep Freeze pada drive system (drive C) Anda perlu memindah target My Document ke driver lain yang tidak terpasang Deep Freeze, dengan begitu file Anda akan aman ketika komputer di restat.
2. Mematikan Auto Play
Auto run banyak dimanfaatkan virus untuk menyerang system kita melalui perangkat penyimpanan external, seperti flash disk, hard disk external, memory, dll.Untuk itu Anda perlu mematikan fungsi Auto Play pada system windows. berikut caranya:
Pada Windows XP bisa Anda lakukan dengan cara ketik gpedit.msc pada run, setelah itu masuk Computer Configuration / Administrative Templates / System, kemudian cari Turn Off Auto Play, klik 2 kali dan pilih Enable, pada menu turn off auto play on, pilih all drives, kemudian tekan OK dan lakunan juga di User Configuration / Administrative Templates / System dan seperti cara di atas.
Pada Windows Seven masuk gpedit.msc melalui run kemudian pilih Computer Configuration / Administrative Templates / Windows Component / AutoPlay Policies, kemudian cari Turn Off Auto Play, klik 2 kali dan pilih Enable, kemudian tekan OK dan lakunan juga di User Configuration / Administrative Templates / Windows Component / AutoPlay Policies dan seperti cara di atas.
Mematikan autoplay ini berfungsi supaya file autorun.inf dalam penyimpanan external tidak bekerja saat dimasukkan dalam komputer dan Anda bisa membersihkan virus tersebut dengan membuka terlebih dahulu semua file atau folder yang di hidden dengan mengaturnya di Folder Options / View dan pilih Show Hidden Files dan uncentang hide empty, hide extensions dan hide protected operation system, kemudian masuk ke drive pada penyimpanan external, jika terdapat file autorun.inf beserta file berektensi .exe, hapus keduanya, dan jangan sekali-kali untuk mencoba double click pada file tersebut, karena virus tersebut bisa bekerja dan masuk ke system Anda, jika file tersebut tidak kelihatan dan tidak bisa dihapus, kemungkinan besar komputer Anda sudah terserang oleh virus tersebut. Virus yang banyak dijumpai adalah virus shortcut, folder.exe dll.
Berikut penampakan virus shortcut dengan memanfaatkan autorun.inf, pada drive juga akan terlihat perubahan icon berbentuk folder, untuk itu Anda perlu menghapusnya, perlu diperhatikan virus ini juga bisa bekerja ketika anda mencoba masuk dalam drive tersebut, untuk itu lakukan penghapusan melalui DOS, dengan cara masuk run dan ketik cmd setelah itu ketik drive yang akan di tuju misal "F:", setelah itu ketik perintah "attrib -r -s -a -h F\:autorun.inf", ini saya ambil contoh karena autorun-nya berada di drive F, dan perintah attrib untuk menghilangkan semua attribut file dengan begitu bisa di hapus dengan perintah "del autorun.inf". setelah itu bisa anda hapus dengan masuk drive tersebut (yang terpenting harus menghapus auturun.inf dulu, karena itu cara awal virus tersebut dapat bekerja). Dengan cara begitu maka komputer Anda akan terhindar dari virus tersebut dan bisa anda terapkan untuk membersihkan flash disk atau hard disk external yang terkena virus menggunkan autorun.
3. Mengenali dan Menghafal File Dalam Komputer
Karena kebanyakan virus berextensi .EXE, maka Anda perlu menghafal file dalam komputer Anda, baik bentuk icon dan kapasitas filenya. kenapa demikian, karena ciri-ciri file yang terkena virus bisa dilihat dari pembekakan kapasitasnya, nama virus ini sering disebut dengan sality, virus ini menginjeksi file yang berextensi EXE, cara kerja virus ini ketika anda melakukan double click pada file yang terinjeksi virus, dengan begitu virus akan menggandakan diri dan bersembunyi di system Anda, setelah itu semua file yang berextensi EXE akan di injeksi satu persatu, kalaupuan pada system Anda sudah bersih, Anda juga juga harus memperhatikan file EXE pada drive-drive anda. Pastikan semua bersih dari injeksi virus tersebut, kalau dipastikan sudah bersih, segera proteksi file tersebut dengan cara di bawah ini.
4. Memproteksi File Dari Virus
Ketika membeli software original, banyak orang yang suka menaruhnya di hard disk, karena akan mempermudah pada saat instalasi, namun file copy-an dari software original pun tidak bisa luput dari serangan virus, untuk itu perlu Anda proteksi dengan cara mengompresnya menggunakan winrar atau winzip, dengan begitu file Anda akan aman dari serangan virus dan menghemat kapastitas hard disk. Selain itu, jika ingin mencopy disk software atau driver, copylah menggunakan nero atau alkohol dengan begitu file akan jadi satu berektensi .nrg .iso .mds, dll. dengan menjadikan file tersebut menjadi image maka akan aman dari serangan virus karena bersifat read only (hanya bisa di baca).
Berikut cara membentengi komputer dari serangan virus, cara ini memang sangat sulit diterapkan, namun jika Anda mau mencoba dan terus belajar untuk mengenal virus, Anda akan lebih memahami cara kerja virus dan munkin Anda bisa mengembangkan sendiri dan jangan lupa untuk berbagi. Kalau menurut saya lebih suka menggunakan Deep Freeze, disamping tidak ribet dan sangat efisien untuk melindungi drive system kita, semoga bermanfaat.
Kenapa virus kebanyakan menyerang system operasi Windows, lain halnya dengan system operasi Linux dan Apple, padahal system operasi linux itu free, Itu karena Windows lebih banyak penggunanya, di sisi lain system keamanan linux juga jauh lebih baik dari pada Windows, kalaupun ingin menyerang linux, pembuat virus harus tau hak akses masing-masing user.
Kembali lagi ke topik, saya rasa melindungi komputer dengan anti virus itu kurang maksimal jika kita tidak tahu cara kerja virus dan anti virus itu sendiri, untuk itu kita juga harus andil dalam memerangi virus tersebut. Kalaupun sudah terbiasa mungkin anti virus tidak akan diperlukan lagi, untuk itu coba ikuti tips mengatasi anti virus tanpa anti virus dengan mengenal cara kerja virus itu sendiri.
Tips Cara mengatasi Anti Virus Tanpa Anti Virus:
1. Menggunakan Deep Freeze
Sebelum Anda ingin berperang dengan virus dengan tangan kosong "tanpa anti virus", setelah menginstal windows, gunakanlah software Deep Freeze, software ini berfungsi untuk membekukan drive atau system, jadi jika deep freeze ini aktif, segala bentuk file yang dihapus, diedit -atau masuk dalam system akan dikembali seperti semula, setelah komputer di restat, dengan begitu ketika virus mulai mempengaruhi kinerja komputer, Anda tinggal melakukan restat saja.
Sebelum Anda menggunakan software Deep Freeze, pelajari dulu cara kerjanya dengan benar, jangan sekali-kali menaruh file kerja Anda pada drive yang terpasang Deep Freeze, seperti di My Document, sebelum memasang Deep Freeze pada drive system (drive C) Anda perlu memindah target My Document ke driver lain yang tidak terpasang Deep Freeze, dengan begitu file Anda akan aman ketika komputer di restat.
2. Mematikan Auto Play
Auto run banyak dimanfaatkan virus untuk menyerang system kita melalui perangkat penyimpanan external, seperti flash disk, hard disk external, memory, dll.Untuk itu Anda perlu mematikan fungsi Auto Play pada system windows. berikut caranya:
Pada Windows XP bisa Anda lakukan dengan cara ketik gpedit.msc pada run, setelah itu masuk Computer Configuration / Administrative Templates / System, kemudian cari Turn Off Auto Play, klik 2 kali dan pilih Enable, pada menu turn off auto play on, pilih all drives, kemudian tekan OK dan lakunan juga di User Configuration / Administrative Templates / System dan seperti cara di atas.
Pada Windows Seven masuk gpedit.msc melalui run kemudian pilih Computer Configuration / Administrative Templates / Windows Component / AutoPlay Policies, kemudian cari Turn Off Auto Play, klik 2 kali dan pilih Enable, kemudian tekan OK dan lakunan juga di User Configuration / Administrative Templates / Windows Component / AutoPlay Policies dan seperti cara di atas.
Mematikan autoplay ini berfungsi supaya file autorun.inf dalam penyimpanan external tidak bekerja saat dimasukkan dalam komputer dan Anda bisa membersihkan virus tersebut dengan membuka terlebih dahulu semua file atau folder yang di hidden dengan mengaturnya di Folder Options / View dan pilih Show Hidden Files dan uncentang hide empty, hide extensions dan hide protected operation system, kemudian masuk ke drive pada penyimpanan external, jika terdapat file autorun.inf beserta file berektensi .exe, hapus keduanya, dan jangan sekali-kali untuk mencoba double click pada file tersebut, karena virus tersebut bisa bekerja dan masuk ke system Anda, jika file tersebut tidak kelihatan dan tidak bisa dihapus, kemungkinan besar komputer Anda sudah terserang oleh virus tersebut. Virus yang banyak dijumpai adalah virus shortcut, folder.exe dll.
Berikut penampakan virus shortcut dengan memanfaatkan autorun.inf, pada drive juga akan terlihat perubahan icon berbentuk folder, untuk itu Anda perlu menghapusnya, perlu diperhatikan virus ini juga bisa bekerja ketika anda mencoba masuk dalam drive tersebut, untuk itu lakukan penghapusan melalui DOS, dengan cara masuk run dan ketik cmd setelah itu ketik drive yang akan di tuju misal "F:", setelah itu ketik perintah "attrib -r -s -a -h F\:autorun.inf", ini saya ambil contoh karena autorun-nya berada di drive F, dan perintah attrib untuk menghilangkan semua attribut file dengan begitu bisa di hapus dengan perintah "del autorun.inf". setelah itu bisa anda hapus dengan masuk drive tersebut (yang terpenting harus menghapus auturun.inf dulu, karena itu cara awal virus tersebut dapat bekerja). Dengan cara begitu maka komputer Anda akan terhindar dari virus tersebut dan bisa anda terapkan untuk membersihkan flash disk atau hard disk external yang terkena virus menggunkan autorun.
3. Mengenali dan Menghafal File Dalam Komputer
Karena kebanyakan virus berextensi .EXE, maka Anda perlu menghafal file dalam komputer Anda, baik bentuk icon dan kapasitas filenya. kenapa demikian, karena ciri-ciri file yang terkena virus bisa dilihat dari pembekakan kapasitasnya, nama virus ini sering disebut dengan sality, virus ini menginjeksi file yang berextensi EXE, cara kerja virus ini ketika anda melakukan double click pada file yang terinjeksi virus, dengan begitu virus akan menggandakan diri dan bersembunyi di system Anda, setelah itu semua file yang berextensi EXE akan di injeksi satu persatu, kalaupuan pada system Anda sudah bersih, Anda juga juga harus memperhatikan file EXE pada drive-drive anda. Pastikan semua bersih dari injeksi virus tersebut, kalau dipastikan sudah bersih, segera proteksi file tersebut dengan cara di bawah ini.
4. Memproteksi File Dari Virus
Ketika membeli software original, banyak orang yang suka menaruhnya di hard disk, karena akan mempermudah pada saat instalasi, namun file copy-an dari software original pun tidak bisa luput dari serangan virus, untuk itu perlu Anda proteksi dengan cara mengompresnya menggunakan winrar atau winzip, dengan begitu file Anda akan aman dari serangan virus dan menghemat kapastitas hard disk. Selain itu, jika ingin mencopy disk software atau driver, copylah menggunakan nero atau alkohol dengan begitu file akan jadi satu berektensi .nrg .iso .mds, dll. dengan menjadikan file tersebut menjadi image maka akan aman dari serangan virus karena bersifat read only (hanya bisa di baca).
Berikut cara membentengi komputer dari serangan virus, cara ini memang sangat sulit diterapkan, namun jika Anda mau mencoba dan terus belajar untuk mengenal virus, Anda akan lebih memahami cara kerja virus dan munkin Anda bisa mengembangkan sendiri dan jangan lupa untuk berbagi. Kalau menurut saya lebih suka menggunakan Deep Freeze, disamping tidak ribet dan sangat efisien untuk melindungi drive system kita, semoga bermanfaat.