Semua orang bisa terkena gigi ngilu, apalagi bagi mereka yang kurang memperhatikan kehigienisan mulutnya. Pada kasus gigi goyang, baik gigi goyang lokal (sistemik) pada mereka yang sakit gula meski karang giginya tidak banyak atau gigi goyang karena kerusakan tulang (akar gigi) gigi ngilu dapat timbul. Biasanya, gigi goyang akibat kerusakan akar gigi dapat diatasi dengan viksasi, kawat, dan ditambal.
Namun bila kerusakan akar gigi ini sudah mencapai lebih dari setengahnya, biasanya susah untuk dipertahankan."Dengan foto rontgen, dapat diketahui apakah gigi bisa di pertahankan atau tidak. Kalau goyang giginya berhenti, ngilunya bisa hilang," tutur Drg. Sudarsil Syamsoe.
Di kalangan kedokteran gigi, dikenal ada dua macam ngilu. Pertama, ngilu yang di-sebabkan adanya lubang pada gigi, sedang yang kedua akibat gusinya terbuka. Jadi, tanpa gigi goyang pun bisa ngilu.
Sedang ngilu akibat adanya lubang pada gigi, sebagai jalan keluarnya adalah dengan cara menambal gigi itu sehingga rasa ngilu yang mengganggu dapat lenyap.
Adakalanya, kalau kita makan makanan yang manis atau asam, akan terasa ngilu pada kening kepala. Mekanisme ngilu dari gigi sampai ke kening kepala dapat saja terjadi. Secara morfologis di dalam gigi terdapat tubule (semacam pori-pori gigi) yang berfungsi menghantarkan rasa sampai ke saraf, sehingga sampai terasa pada kening kepala.
Untuk mengetahui adanya gigi ngilu mudah saja, dapat diketahui dengan mengubah temperatur pada gigi. Berikan saja air dingin atau es, sebagai indikatornya. Dari sini akan dapat diketahui, giginya memang ngilu," tutur Sudarsil. Pada kasus yang lebih berat, dengan menghirup udara sendiri dalam mulut, rasa ngilu pun dapat diketahui.
Sebagai faktor pencetus (predisposisi) untuk gigi ngilu, sangat tergantung sekali penyebabnya. Sudarsil menyarankan, "Sebaiknya setahun dua kali periksakan gigi pada dokter gigi. Maksud kunjungan ini, pertama untuk menjaga kebersihan gigi, kedua untuk mengetahui apakah ada lubang pada gigi Anda. Adakalanya lubang gigi ini tidak memberikan gejala apa pun, sehingga akibat lanjut seperti hilangnya gigi sebelum waktunya dapat dicegah.
Penulis : Drg. Sudarsil Syamsoe
Namun bila kerusakan akar gigi ini sudah mencapai lebih dari setengahnya, biasanya susah untuk dipertahankan."Dengan foto rontgen, dapat diketahui apakah gigi bisa di pertahankan atau tidak. Kalau goyang giginya berhenti, ngilunya bisa hilang," tutur Drg. Sudarsil Syamsoe.
Di kalangan kedokteran gigi, dikenal ada dua macam ngilu. Pertama, ngilu yang di-sebabkan adanya lubang pada gigi, sedang yang kedua akibat gusinya terbuka. Jadi, tanpa gigi goyang pun bisa ngilu.
Menyembuhkan Gigi Ngilu Dengan Dilapis dan Ditambal
Terbukanya gusi sebagai penyebab ngilu ini, umumnya disebabkan oleh cara menggosok gigi yang tidak benar. Pada kasus ini, biasanya para dokter gigi akan memberi lapisan pada gusi pasiennya, dengan maksud untuk melindungi gusi. Dengan tindakan ini diharapkan rasa ngilu akan hilang.Sedang ngilu akibat adanya lubang pada gigi, sebagai jalan keluarnya adalah dengan cara menambal gigi itu sehingga rasa ngilu yang mengganggu dapat lenyap.
Orang Kota, Banyak Terkena Gigi Ngilu
Kasus gigi ngilu terbesar, akibat adanya lubang pada gigi. Kondisi seperti ini, justru lebih banyak dijumpai pada masyarakat kota. "Memang lubang gigi, ya orang kotalah langganannya. makan mereka, suka makan yang enak-enak cokelat, kismis, permen, Angka prevalensi gigi Ngilu paling tinggi, justru orang kota.Geraham Mudah Terkena Gigi ngilu
Dalam rongga mulut kita terdapat empat jenis gigi, berdasarkan fungsinya. Gigi seri untuk memotong, gigi taring untuk mengoyak, gigi geraham untuk mengunyah, dan gigi premolar (terletak di belakang gigi taring) untuk mengunyah. Di antara keempat jenis, gigi gerahamlah yang sering terkena ngilu. "Meski gigi geraham ini mudah terkena ngilu, namun paling gampang pula sembuhnya.Adakalanya, kalau kita makan makanan yang manis atau asam, akan terasa ngilu pada kening kepala. Mekanisme ngilu dari gigi sampai ke kening kepala dapat saja terjadi. Secara morfologis di dalam gigi terdapat tubule (semacam pori-pori gigi) yang berfungsi menghantarkan rasa sampai ke saraf, sehingga sampai terasa pada kening kepala.
Untuk mengetahui adanya gigi ngilu mudah saja, dapat diketahui dengan mengubah temperatur pada gigi. Berikan saja air dingin atau es, sebagai indikatornya. Dari sini akan dapat diketahui, giginya memang ngilu," tutur Sudarsil. Pada kasus yang lebih berat, dengan menghirup udara sendiri dalam mulut, rasa ngilu pun dapat diketahui.
Sebagai faktor pencetus (predisposisi) untuk gigi ngilu, sangat tergantung sekali penyebabnya. Sudarsil menyarankan, "Sebaiknya setahun dua kali periksakan gigi pada dokter gigi. Maksud kunjungan ini, pertama untuk menjaga kebersihan gigi, kedua untuk mengetahui apakah ada lubang pada gigi Anda. Adakalanya lubang gigi ini tidak memberikan gejala apa pun, sehingga akibat lanjut seperti hilangnya gigi sebelum waktunya dapat dicegah.
Penulis : Drg. Sudarsil Syamsoe